Jumat, 05 April 2013

PERJUANGAN WUJUDKAN IMPIAN


Dalam bahasa Inggris kita mengenal ‘DREAM’ yang artinya IMPIAN. Semua orang punya impian, baik untuk dunia maupun untuk akhirat. Tiada satu pun orang yang tidak mau impiannya terwujud. Bahkan tidak sedikit orang yang menjadi stress karena impiannya tak kunjung datang. Sayangnya banyak orang yang tidak tahu bagaimana cara berjuang untuk mewujudkan impian tanpa stress yang berkepanjangan.

Mari kita belajar bersama. ABATA (Ayo BAca TAnda), kata ‘DREAM’ susunan hurufnya bisa diubah menjadi ‘READM’. Saya mencoba merenungkan apa hikmah dari kata ‘DREAM’ yang dapat diubah menjadi ‘READM’. Saya bagi menjadi ‘READ’ dan ‘M’. Jika dalam kalimat perintah read dapat berarti bacalah. M adalah huruf ke-13 dalam urutan huruf latin. Angka 13 bisa dibentuk menjadi huruf W dan I, yang jika digabung menjadi WI yang mirip dengan tulisan Allah dalam huruf arab.

WI bisa kita baca Wujudkan Impian bersama Allah. Dan READ M saya artikan bacalah dengan nama Tuhanmu. Mari lihat dengan hati kita, Q.S. Al Alaq (96) : 1, “IQRA’ BISMIRABBIKA ALLADZI KHALAQ”. yang artinya “Bacalah dengan nama Tuhanmu yang Menciptakan”. Jika ingin Wujudkan Impian, bacalah dengan nama Tuhanmu, artinya bermimpilah dengan bimbingan Allah SwT (bismirabbika), dan niatkan mimpi hanya karena Dia. Kenapa? Karena Dia jualah yang akan Wujudkan Impian kita (Alladzi Khalaq).

Maka saat menentukan IMPIAN (DREAM), jangan sampai tercemari oleh hawa nafsu. Bismirabbika artinya dengan nama Tuhanmu, Asma-ul Husna. Nama-nama Allah yang Terbaik, nama dan sifat utama dari Allah SwT adalah Ar Rahman Ar Rahim, Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Bermimpilah dengan warna dan nuansa kasih sayang, tentukan impian dari rasa ingin berbagi kepada sesama dan ingin menebar kasing sayang ke seluruh penjuru semesta.

Jika tema IMPIAN kita berasal dari sumber yang suci, bismirabbika (baca: asma-ul husna), yaitu sifat-sifat Allah SwT, maka insya Allah semangat perjuangan dalam Wujudkan Impian itu takkan pernah padam. Yang ada hanya turunnya semangat, karena kita tetaplah manusia biasa dan bukan malaikat, lalu semangat yang turun itu, insya Allah hanya dalam waktu kurang dari 5 menit bisa kembali naik perlahan, dan kembali ke puncaknya untuk melanjutkan kembali perjuangan kita.

Dan belum Wujudnya Impian tidak akan menimbulkan stress, karena sejak awal menetapkan impian sudah berserah kepada Allah, dengan penuh keyakinan Allah SwT Maha Tahu Yang Terbaik kapan Wujudnya Impian kita. Kita tetap berjuang dengan semangat tertinggi, karena ada bekal keyakinan yang sangat kuat , bahwa Wujudnya Impian hanyalah masalah waktu, karena kita berjuang selalu ditemani Allah SwT yang akan menciptakan Wujudnya Impian kita (alladzi khalaq).

Maka, pastikan impian yang kau canangkan adalah karena Allah SwT, dan tetaplah semangat saudaraku dengan semangat terbaikmu dalam perjuangan Wujudkan Impianmu. Wujudnya Impian adalah keniscayaan, karena Sang Penggenggam alam semesta selalu bersama perjuangan kita. Seluruh komponen dan unsur dalam alam semesta ini, yang dibutuhkan dalam merangkai serpihan impian kita yang masih berserak, ada dalam kendali Allah SwT. Tersenyumlah selalu dalam perjuangan Wujudkan Impianmu, karena Dia sudah punya rencana terbaik untukmu dalam meraih impianmu di dunia dan akhirat. Selamat berjuang Wujudkan Impian. Allahu Akbar. (AAK)


ingin ngobrol dengan saya ? follow twitter saya di @alif_ABaTa dan
facebook saya di Andi Alif Kaharuddin

Senin, 18 Maret 2013

Ketika Amanah Terasa Berat


Jika ditanya, pernahkah Anda merasakan saat-saat dimana begitu banyak amanah yang harus ditunaikan dalam waktu yang relatif singkat? Saya yakin sebagian besar orang akan menjawab pernah. Kelihatannya di saat itu, seakan kita tak mampu menyelesaikan semuanya. Dan seringkali ketika terjadi saat seperti itu, kita merasakan Allah SwT memberikan ujian yang sangat sulit, yang tidak sedikit orang menjadi stress berat karenanya.

Saya yakin kita semua setuju, kalau melihat hanya sepintas lalu, memang siapapun akan stress dengan kondisi tersebut. Bayangkan begitu bertumpuknya masalah di kepala kita, dengan seabrek tanggung jawab yang harus siap kita hadapi. Terlintas di fikiran tentang konsekwensi yang ‘mengkhawatirkan’ jika pekerjaan tersebut selesai namun tidak sesuai harapan, atau bahkan tak selesai sama sekali. Hal itu tentu membuat hati ini merasa sangat tak nyaman, seakan nafas sesak tersengal-sengal seperti orang yang terkena penyakit  asma.