
Ayo Baca Tanda :
jika A=1, B=2, C=3, ..., Z=26, maka J+A+M = 10+1+13 = 24. Jadi, kita bisa baca
24 jam à 24 + (J+A+M) = 24 + 24 = 48. Quran
Surah 48 adalah Al Fath yang berarti kemenangan atau dalam arti lainnya adalah
kesuksesan. Sungguh benarlah bahwa siapapun yang ingin sukses, harus
memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Sehingga sangat seriuslah Allah SwT
dengan waktu yang telah diciptakan-NYA, karena Dia Yang Maha Mengatur Kehidupan
ini dengan sangat teliti, telah bersumpah dengan waktu, yang terpencar di banyak
ayat dalam Quran.
Banyak sekali orang
yang menyepelekan waktu, karena merasa masih ada hari esok, padahal ada kalimat
bijak yang mengatakan; jika kau hidup di
pagi hari jangan menunggu sampai sore hari, dan jika kau hidup di sore hari
jangan menunggu pagi hari. Mungkin dari kalimat bijak ini jugalah, yang
sering dipakai di banyak kantor dan perusahaan, untuk menasehati para
karyawannya dengan kalimat; hanya orang malas yang menunda di hari esok, untuk
pekerjaan yang bisa diselesaikan hari ini, atau dengan kalimat lainnya yang
intinya bermaksud sama, yaitu menunda pekerjaan adalah sifat orang malas.
Bukankah sudah
terlalu banyak nasihat tentang pentingnya waktu, dan juga nasihat tentang
kematian yang selalu menjadi misteri kapan datangnya? Seharusnya itu cukup
menjadi pelajaran untuk orang-orang yang terlalu banyak bersantai dan melakukan
hal-hal yang tidak penting, bahkan cenderung mendekati dosa. Apa? Bersantai itu
DOSA? Mohon maaf jika ada yang tersentak
dengan kata DOSA. Saya memakai kata DOSA hanya ingin membuat kita (termasuk saya
tentunya) lebih ‘ngeh’ dan sadar agar
benar-benar menggunakan waktu istirahat atau santai itu hanya secukupnya saja,
bukan untuk bermalas-malasan.
Coba kita renungkan,
supaya mata hati kita lebih terbuka, mohon maafkan saya jika memberi contoh sangat
ekstrim. Jika ada kebakaran di rumah tetangga sebelah, kira-kira apa hukumnya
jika di saat yang sama, si tetangga yang punya rumah itu hanya nonton TV di
rumah, sementara dia tahu persis orang-orang di luar sedang sibuk memadamkan
api? Apa kata orang (apalagi kata malaikat...ha...ha...ha), jika dia
berprinsip, besok sajalah dia membantu memadamkan api, atau mengatakan kan
sudah banyak orang yang memadamkan api, ada juga yang sudah telepon petugas
pemadam kebakaran, santai sajalah dulu. Hampir bisa dipastikan semua orang
(yang tahu dia hanya nonton TV saat kebakaran berlangsung) akan marah pada si
tuan rumah, walaupun yang dia tonton adalah acara ceramah ustadz yang materinya
sangat baik untuk kehidupan agama. Mari kita fikir, kalau noton TV saja dengan
acara ceramah yang materinya sangat yang baik itu bisa menjadi sangat salah,
apalagi kalau acara TV yang ditonton itu sinetron cengeng atau infotaintment
yang banyak gosipnya.
Bukankah orang yang
menunda dan banyak santai itu, juga sebenarnya punya banyak kewajiban, namun
dia merasa kewajiban itu tidak penting, untuk segera diselesaikan seperti
kebakaran tadi. Mari kita sadari dan yakini bahwa ada balasan Allah SwT dari
apapun yang kita lakukan di dunia, termasuk dalam hal banyak santai dan banyak
menunda pekerjaan, yang sebenarnya wajib untuk diselesaikan segera. Bukankah
esok hari kita tidak pernah tahu akan datang kewajiban-kewajiban baru, yang pada
akhirnya terlalu banyak kewajiban yang menumpuk yang dapat membuat kita sendiri
stress berat akibat kita sendiri yang terlalu sering menunda pekerjaan.
Kesimpulannya, 24 jam pada setiap hari yang telah Allah SwT
karuniakan kepada kita, terlalu berharga untuk kita khianati (baca: tidak kita
manfaatkan sebaik-baiknya) walau 1 detik pun. Maka jujurlah mulai sekarang
juga, bahwa pekerjaan yang sering kita tunda selama ini, sesungguhnya masih
bisa kita selesaikan di hari itu juga tanpa harus menunda esok hari. Dengan
demikian kita insya Allah akan termasuk orang-orang yang beruntung mendapatkan
Al Fath (baca: SUKSES). Wallahu a’lam. (AAK)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar