Senin, 18 Maret 2013

KITA TIDAK PUNYA BANYAK WAKTU

Telah disepakati oleh siapapun bahwa waktu yang diberikan untuk hidup bagi setiap manusia sangatlah terbatas. Hanya beberapa puluh tahun. Bahkan rata-rata hanya antara 60-70 tahun. Kita tidak punya cukup banyak waktu untuk bersantai terlalu lama, istirahat yang berkepanjangan, sehingga begitu banyak kesempatan untuk memperbaiki diri lewat begitu saja. Banyak sekali waktu yang terlewati, tanpa nilai tinggi di sisi Allah Yang Maha Tinggi.

Jika kita memahami kalimat bijak yang mengatakan bahwa kewajiban lebih banyak daripada waktu yang kita miliki, seharusnya kita menyadari untuk segera berbenah dan tidak lagi membuang waktu dan melakukan hal yang sedikit manfaatnya, apalagi perkara yang sia-sia. Andaikan ada di antara manusia yang benar-benar mampu memanfaatkan waktunya dengan sangat baik, sungguh dia pun masih kekurangan waktu untuk bisa menjadi lebih baik lagi.



Maka sungguh seriuslah bila Allah SwT bersumpah dalam Alquran demi seluruh waktu dalam 24 jam. Sumpah Allah SwT tentang waktu tersebar di beberapa ayat Alquran, yaitu demi waktu fajar, shubuh, dhuha (pagi), siang, ashar (sore), dan waktu malam. Ini semua menggambarkan betapa pentingnya setiap waktu bahkan setiap detik yang telah, sedang, dan akan kita jalani dalam hidup kita. Seharusnya kita selalu mengingat, bahwa tiada 1 detikpun waktu yang kita jalani di dunia ini, kecuali akan dipertanggungjawabkan di suatu hari yang pasti akan datang menemui setiap manusia yakni hari Akhirat.

Pertanyaannya adalah sudah siapkah kita untuk menjawab semua yang akan ditanyakan nantinya? Coba kita renungkan bersama masa lalu kita, kalau mau jujur, tentunya kita masih sangat kurang dari nilai tertinggi yang seharusnya bisa kita capai. Namun karena kemalasan dan hawa nafsu kita, akhirnya membuat kita tidak melakukan hal-hal berkualitas.

Jika berusia 60 tahun, maka 20 tahun lamanya pekerjaan manusia hanyalah tidur bagi yang dalam sehari tidurnya 8 jam. Jika nonton TV 2 jam sehari maka 10 tahun kegiatan kita dalam hidup ini hanyalah nonton TV, jika minimal 2 jam waktu yang kita gunakan untuk sms-an, bbm-an, chatting, browsing, dll (termasuk ngobrol) yang tidak bermanfaat, maka akhirnya sudah 50% hidup kita tidak menghasilkan apa-apa. Apalagi jika sisa waktu yang digunakan tidak digunakan dengan sungguh-sungguh, shalat tidak khusyu’ dan terburu-buru, doa tidak serius, bahkan bekerja mencari nafkah pun lamban dan malas-malasan.

Lalu amal unggulan apa yang akan kita persembahkan untuk Allah SwT di hari akhirat nanti? Lalu pantaskah kita meminta syafaat Nabi Muhammad Saw, jika kita hanya mengandalkan wirid shalawat dari lisan yang tidak khusyu’ hatinya, yang pada akhirnya terbukti tidak banyak melakukan sunnah Nabi dalam kehidupan? Astaghfirullah... Ya Allah ampuni yang kami selama ini lalai dari amal-amal terbaik. Istighfar! ya... kita harus perbanyak istighfar, baik lisan maupun perbuatan. Apa maksud istighfar perbuatan? Yaitu menyesali kesalahan masa lalu, berjanji tidak mengulanginya seumur hidup, dan dibuktikan dengan berbuat lebih baik di masa kini dan seterusnya, untuk prestasi masa depan, baik di dunia maupun di akhirat. Semoga Allah SwT menghapus semua amal buruk kita, dan menggantikannya dengan amal-amal terbaik yang dilipatgandakan nilainya dengan Rahmat NYA Yang Maha Luas. Mulai kapan? Ya... mulai sekarang juga, jangan ditunda lagi, OK? (AAK)

ingin ngobrol dengan saya ? follow twitter saya di @alif_ABaTa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar